Iatidak menyadari telah terperangkap dalam jaringan program Yahudi Internasional itu. Ia mengadakan perjalanan ke berbagai negara Eropa, untuk mempelajari program kerja yang telah disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk pemerintahan diktator yang ideal, yang menguasai dunia. Pada mulanya John Robinson meragukan program kerja Yahudi
Web server is down Error code 521 2023-06-13 140440 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6ae2511f770a68 โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare
DILEMAMANUSIA DIBALIK ROMANTIKA PERJALANAN ILMUWAN DAN AGAMAWAN. Nenek moyang manusia mungkin benar berasal dari kera, berjalan membungkuk, sedikit tegap hingga tegap sempurna. Hidup secara berkoloni, mempertahankan hidup dengan cara berburu dan nomaden di alam, beralih ke cara bercocok tanam dan menjinakkan binatang buas, perlahan Perintah untuk bersafari atau mengadakan perjalanan adalah sebuah perintah dari Allah dengan memiliki tujuan tertentu. Maka dari itu dengan tadabur ayat ini, banyak ilmuwan Islam di jaman abad pertengahan muncul dan menghasilkan karya-karya luar biasa. Sebut saja Ibnu Batutah, Al Khindi, Ibnu Khaldun, Ibnu Majid, Ibnu Khuradadhbih, Al Masโ€™udi, Yaqut Hawami, mereka semua yang membuka jendela dunia ketika Barat belum menemukan masa pencerahan renaissance melalui perintah bersafari atau berwisata. 2 Sunnatullฤh di dalam al-Qurโ€™ฤn yang difahami oleh para mufassir dan cendikiawan sebagai hukum sejarah (historical law), berdasarkan kajian tematik ayat-ayat al-Qurโ€™ฤn yang di dalamnya terdapat term Sunnatullฤhnya, terdapat perbedaan dari beberapa aspek. Pertama, dari aspek gaya bahasanya (uslลซb). Khutbah IุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูุตูุฏู’ู‚ู ู†ููŠู‘ูŽุฉู ูƒูŽููŽุงู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽุณู‘ูŽู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูุงุชู‘ูุจูŽุงุนู ุดูŽุฑููŠู’ุนูŽุชูู‡ู ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฏู’ู†ูŽุงู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽู†ู’ุตูŽุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุฆูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูŽุฏูŽุชูู‡ู ู†ูŽุตูŽุฑูŽู‡ู ูˆูŽุชูŽูˆูŽู„ุงู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุญูŽุงููŽุธูŽ ุฏููŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุฌูŽุงู‡ูŽุฏูŽ ูููŠู’ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู…ู‘ูŽุงุจูŽุนู’ุฏู ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุงุถูุฑููˆู’ู†ูŽ ุฑูŽุญูู…ูŽูƒูู…ู ุงู„ู„ู‡ูุงููˆู’ุตููŠู’ู†ููŠู’ ู†ูŽูู’ุณูู‰ู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู. ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽMa'asyiral Muslimin RahimakumullahAl-Qur'an merupakan kitab suci yang tidak hanya bernilai ibadah bagi pembacanya, tapi sekaligus menjadi sumber inspirasi, motofasi hidup, penyemangat dalam bekerja dan berkarya serta menjadi pedoman arah dalam bidang apapun baik sosial-kemasyarakatan, ekonomi, politik, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. Hal itu dengan syarat jika ia kita pelajari dengan tekun. Maka pada kesempatan khutbah Jumat kali ini perkenankanlah kami untuk mencoba mengupas salah satu dari mutiara Al-Qur'an yang diantaranya menerangkan tentang tugas Kepemimpinan dan Tanggungjawab manusia selaku Khalifah Tuhan di alam dunia ini, yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 30 ูˆูŽุฅูุฐู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ูู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ุฅูู†ู‘ููŠ ุฌูŽุงุนูู„ูŒ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฎูŽู„ููŠููŽุฉู‹. ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฃูŽุชูŽุฌู’ุนูŽู„ู ูููŠู‡ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ูŠููู’ุณูุฏู ูููŠู‡ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุณู’ูููƒู ุงู„ุฏู‘ูู…ูŽุงุกูŽ ูˆูŽู†ูŽุญู’ู†ู ู†ูุณูŽุจู‘ูุญู ุจูุญูŽู…ู’ุฏููƒูŽ ูˆูŽู†ูู‚ูŽุฏู‘ูุณู ู„ูŽูƒูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูŽุง ู„ูŽุง ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽYang artinya "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi. Mereka malaikat berkata, apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu? Tuhan berfirman, sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Betapa eloknya penuturan Allah dalam ayat tersebut, di mana Ia menggunakan metode qishshah atau berkisah yang mencerminkan keindahan sastranya yang jujur, suatu cerita yang tidak dibuat-buat sebagaimana karya fiksi, melainkan demi penyampaian kebenaran yang sentral yang terkandung dalam ayat tadi ialah maklumat atau berita didaulat atau diangkatnya manusia oleh Allah sebagai Khalifah atau Wakil Tuhan di muka bumi ini; yaitu ditetapkannya manusia sebagai pemakmur, pengatur dan pengelola sistem kehidupan di panggung dunia ini. Supaya tercipta kehidupan yang harmonis, damai, tentram dan sejahtera serta memperoleh kebahagian hidup di dunia hingga akhirat. Dipilihnya manusia oleh Allah sebagai khalifah, bukannya memilih makhluk lain seperti jin, malaiakat apalagi hewan, lantaran hanya manusialah yang memiliki kelayakan dan kepantasan menjadi pemimpin, mengelola alam, dengan aneka kelebihan dan potensi yang dipunyai manusia seperti akal dan intuisi. Manusia sebagai makhluk paling istimewa di antara makhluk lainnya lantaran dikaruniai akal budi dan perasaan hati, sehingga dari waktu ke waktu senantiasa mampu menciptakan kemajuan-kemajuan yang mencengangkan dalam berbagai bidang khususnya semenjak umat manusia mulai mengenal tulisan yang selanjutnya dikenal dengan nama zaman sejarah. Akal budi inilah yang membedakan antara hewan dan manusia, sebagaimana pernyataan para ahli mantiq atau logika yang merujuk pada tesisnya Aristoteles "Al insaanu hayawanun naatiq" manusia adalah hewan yang mampu mengapa hewan dari zaman batu, zaman bahula hingga era kemajuan teknologi dan informasi sekaramg ini keberadaannya sama saja, tetap begitu-begitu saja, tetap telanjang, tetap tak tahu etika, tetap bodoh. Sementara manusia walau di zaman batu nyaris sama dengan hewan karena begitu primitifnya, tapi lambat laun, setahap demi tahap semakin berkebudayaan dan berperadaban, makin progresif, mampu membuat pakaian, senjata, membangun rumah permanen hingga merancang kendaraan dan alat komunikasi yang canggih. Dahulu, berabad-abad lamanya manusia hanya dapat bepergian dalam jarak yang yang dapat dicapainya dengan jalan kaki. Sekedar contoh di tahun 1967, 108 juta orang Amerika tercatat masih mengadakan 360 juta perjalanan yang melebihi sehari semalam dan dalam jarak lebih 100 kilo meter dari rumahnya. Berkat meningkatnya peradaban manusia kecepatan pada abad 20 dengan diciptakannya alat-alat pengangkutan moderen menyebabkan perpindahan manusia menjadi soal biasa dan jauhnya jarak antara satu tempat dengan tempat lainnya tidak lagi menjadi masalah. Demikian pula tentang perkembangan cara berkomunikasi, beribu-ribu tahun lamanya manusia hanya menggunakan teriakan alami atau suara gong, atau menggunakan surat-menyurat untuk menyampaikan pesan kepada orang yang berada di daerah yang saling berjauhan. Tapi kini seiring dengan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi seakan luasnya dunia sudah tanpa sekat dan jarak lagi. Singkat kata pada akhirnya manusia berkat berbagai bakat anugerah dari Allah terutama naluri berpikir, sebagaimana kita saksikan sendiri hari ini telah hidup dalam suatu zaman yang penuh dengan sarana yang serba canggih, yang memudahkan segala kebutuhan hidup manusia berkat pesatnya kemajuan dalam bidang industri, teknologi dan komunikasi. Sidang jama'ah shalat Jumat yang dimuliakan AllahKembali ke ayat yang tengah kami baca, setelah Allah memberitau kepada malaikat bahwa akan diciptakan makhluk bernama manusia yang akan diangkat menjadi khalifah, mereka para malaikat balik bertanya sembari mengira bahwa makhluk manusia ini diprediksi kelak akan membikin kerusakan, kekacauan dan saling menumpahkan darah. Rupanya Malaikat beranggapan bahwa alam dunia hanya dibangun dengan tasbih dan tahmid saja, sebagaimana yang telah mereka perankan kala itu. Menjawab pertanyaan mereka Allah menjawab dengan singkat tanpa membenarkan ataupun menyalahkannya, karena memang akan ada di antara yang diciptakannya itu yang berbuat seperti apa yang diduga malaikat. Allah menjawab singkat" Sesunggunya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."Dan dalam faktanya sekarang dengan melihat pada realitas pengalaman sejarah umat manusia dari masa ke masa memang tidak sedikit golongan manusia yang suka berperang, hobi menumpahkan darah atas sesama manusia hanya dengan alasan untuk menguasai kekayaan hasil bumi. Perang dunia I dan Perang dunia II dua pada pada awal abad 20 hakikatnya adalah perang merebutkan materi kekayaan antar bangsa khususnya oleh bangsa-bangsa Eropa yang saling hendak memperluas daerah koloni dan jajahannya di kawasan Asia dan Afrika tak kecuali di Nusantara. Betapa banyaknya korban yang meninggal akibat perang memperebutkan daerah jajahan ini, mereka yang mati tidak Cuma kalangan tentara tapi juga rakyat biasa. Sekedar satu contoh ketika dua kota di Jepang yaitu kota Nagasaki dan Herosima dijatuhi bom atom oleh Amerika, jumlah korban yang mati waktu itu ternyata jauh melebihi jumlah korban bencana alam Tsumani yang melanda Aceh tahun 2004. Sejarahwan mencatat orang yang meninggal akibat bom atom di dua kota Jepang itu mencapai lebih dari 200 ribu jiwa. Itu baru akibat bom atom. Belum menghitung kekejaman Hitler di Jerman yang membantai dan berusaha melenyapkan orang Yahudi, padahal kekerasan ini Cuma soal rasisme, perbedaan ras, saling mengaku rasnya paling mulia. Ternyata didaulatnya manusia menjadi khalifah tidak melulu dibekali oleh kemampuan intlektual semata, tapi supaya benar-benar mampu mengemban tanggungjawab kepemimpinanya di dunia ini dan agar semua kelebihan yang dimiliki manusia tidak digunakan untuk hal-hal yang bersifat merusak dan negatif seperti yang diperkirakan malaikat, maka manusia diikat, dikontrak secara tauhid oleh Allah melalui kesediaan manusia menerima amanah, tanggung jawab ketika mahkluk lain, langit, bumi, gunung dan sungai-sungai menolak amanah yang berat soal ini di surat lain, surat Al-Ahzab ayat 72 , Al-Qur'an menarasikan hal ini dengan sangat-sangat dramatis, begitu mengesankan dan menggetarkan hati, lewat Firman Allah ุฅูู†ู‘ูŽุง ุนูŽุฑูŽุถู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุงู†ูŽุฉูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูุจูŽุงู„ู ููŽุฃูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ู…ูู„ู’ู†ูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุดู’ููŽู‚ู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽุญูŽู…ูŽู„ูŽู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู. ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุธูŽู„ููˆู…ู‹ุง ุฌูŽู‡ููˆู„ู‹ุงโ€œSesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.โ€ Amanah yang dibebankan pada manusia ini mengandung arti bahwa pihak pemberi amanah yaitu Tuhan percaya dan mengharapkan si pemegang amanah akan melaksanakannya sesuai dengan keinginan pemberinya, dan bukan sebaliknya seturut kehendak nafsu manusia sendiri. Nah! Kesanggupan manusia untuk menerima tugas atau amanah sebagai khalifah Allah di bumi tersebut mengandung resiko dan akibat yang luas. Sebab manusia secara fitrah membawa potensi baik sekaligus potensi buruk. Potensi baik memungkinkan manusia menjadi berguna, bermanfaat bagi manusia, hewan dan alam. Namun potensi buruk memungkinkan dirinya melakukan pengrusakan dan kejahatan di bumi dan alam raya yang menjadi obyek sekaligus media menerima amanat ini tidak mudah mengamalkannya, namun disebabkan amanat ini pula manusia menjadi berderajat lebih tinggi ketimbang malaikat karena manusia dapat berbuat lebih daripada malaikat dengan modal kemerdekaanya serta pengetahuannya tentang kehendak Allah melaui pembacaan atas wahyu. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui kehendak Tuhan, manusia diberi wahyu yang dibabarkan di dalamnya mengenai apa yang diinginkan Tuhan agar diwujudkan oleh manusia di muka bumi ini. Dengan demikian tugas kekhalifahan oleh manusia, sudah dibekali oleh Allah rambu-rambu jalan bernama petunjuk wahyu supaya dapat melaksanakannya dengan optimal sesuai apa yang di kehendaki sang pemberi amanat. Sejarah manusia modern yang mengemuka dewasa ini membuktikan bahwa peradaban yang dihasilkan, ternyata sebagian besar telah melenyapkan harapan akan kesuksesan tugas yang dipikulkan di pundak mereka, tidak sukses mewujudkan kehidupan yang tertata dan terkelola dengan harmonis melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di satu sisi Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai produk kekhalifahan memang menjadi bukti otentik bagi kemudahan dan kenyamanan manusia hidup di bumi ini. Namun di sisi lain Sebaliknya, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan, manusia menjadi makhluk yang aneh dengan saling bermusuhan antar sesama. Melakukan pencemaran dan perusakan ekosistem alam akibat teknologi-teknologi yang tidak ramah lingkungan. Para hadirin yang berbagia, supaya hasil teknologi dan sains yang merupakan perwujudan kreasi Kekhalifahan tidak menjadi senjata makan tuan yang merugikan bagi manusia sendiri serta tidak merusak ekosistem lingkungan, maka kita haruslah menyadari bahwa betapapun hebat dan canggihnya segala penemuan industri dan teknologi, namun itu bukanlah tujuan, melainkan sebatas sebagai sarana dalam mencapai tujuan. Adapun tujuan itu adalah menakhlukkan rintangan dan kesulitan perjalanan hidup yang diakibatkan oleh kebodohan dan kelemahan manusia, memanfaatkan segala sumber daya alam yang tersedia serta mempergunakannya untuk tujuan-tujuan sehat yang berfaidah, dan bukannya justru untuk berbuat kejahatan di muka bumi. Penemuan listrik, mobil, pesawat terbang, kapal, radio, televisi, internet, hp, media sosial dan sejenisnya, semua itu semestinya kita jadikan sebagai sarana, perantara dan wasilah dalam menggapai tujuan, jadi bukan dianggap tujuan itu sendiri dalam menggunakannya. Oleh karena itu kita bisa menilai baik atau buruk, berguna atau berbahaya, terhadap semua sarana produk teknologi dan hasil sains itu, diukur dari baik atau buruknya tujuan pemakainya. Lalu penemuan media-media komunikasi mutakhir dengan segala kecanggihanya yang mengagumkan seyogianya digunakan secara benar sesuai fungsinya. SMS, Facebook, BB, dan Telefon dipakai untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga yang jauh, teman, rekan kerja dan siapapun, di samping untuk melancarkan urusan bisnis dan pekerjaan. Internet kita maksimalkan untuk menggali informasi yang dibutuhkan, mengakses pengetahuan yang up to date serta memublikasikan karya-karya yang bermanfaat. Facebook, Twitter dan media sosial lainnya bukan hanya untuk mengerjakan hal-hal yang tak berguna tiada manfaatnya seperti mengerumpi tanpa batas, menggunjing aib orang lain, memposting foto narsisnya, membuang waktu dengan bermain game dan lain sebagainya. Kegiatan macam ini jelas kontra produktif dengan maksud tujuan diciptakanya alat-alat teknologi komunikasi ini. Siapa yang terlena pada alat-alat sarana ini sembari lupa akan maksud tujuannya dia bagaikan orang yang sibuk memakai helm tapi tak mengendarai motor. Atau laksana membangun garasi mewah tapi tak punya mobilnya. Bagaimanapun manusia selaku khalifah Tuhan sangat perlu dan membutuhkan semua kecanggihan teknologi dan penemuan mutakhir ilmu pengetahuan dan sains demi mencapai keberhasilan dalam menjaga, mengurus, merumat dan mengeramut alam yang kita diami ini, selagi manusia yang memakainya masih berpedoman pada etika dan moral agama. Toh jika ternyata ilmu pengetahuan dan produk teknologi tersebut ternyata mengakibatkan ekses-ekses negatif dan merusak, itu bukan salah alat-alat teknologinya, tapi manusia penggunanyalah yang error, bermental biadab, barbar, lantaran jauh dari pedoman etika dan moral tuntunan sebagai penutup, kita berharap semoga kita yang telah diamanahi tanggung jawab sebagai Khalifah Allah mampu melaksanakan dan menjalankannya dengan baik sesuai apa yang dikehendaki oleh Allah. Dan agar berhasil mengamalkannya maka menjadi kewajiban bagi kita dalam menjalani kehidupan di alam dunia ini untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Al-qur'an, Sunnah Nabi dan dawuh para Ulama solih seraya berupaya meneladani nama-nama Allah yang indah yaitu Asmaul husna. Insa Allah dengan komitmen mentaati apa yang telah diatur oleh syariat agama, manusia tidak akan menyeleweng dan menyimpang dari tugas tanggungjawabnya selaku pemimpin, pengelola dan pemakmur di bumi ini. Demikianlah khotbah kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan yang mendalam, bagi kita semua ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูƒู…ู’ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู, ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุขูŠุงุชู ูˆุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฅู†ู‘ู‡ู ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽูˆู‘ุงุฏูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ ู…ูŽู„ููƒูŒ ุจูŽุฑู‘ูŒ ุฑูŽุคููˆู’ููŒ IIุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุงูู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุงูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุงูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู‘ ุงูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุงูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑููˆูŽุนูู…ูŽุฑูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุงูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุงูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุงูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐูู‰ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑู’M. Haromain
IlmuAllah. Dalam asmaul husna, Allah swt. disebut sebagai Al โ€˜Alim (Yang Maha Mengetahui). Bahwasanya ilmu Allah tidak terbatas. Dia mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi, yang dahulu, sekarang, ataupun besok, baik yang ghaib maupun yang nyata. โ€œApakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada
Apa Tujuan di Balik Perintah Mengadakan Perjalanan di Muka Bumi 2022-04-14 By Rahmi On April 14, 2022 In Traveling Banyak orang mungkin bertanya-tanya apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Apakah hanya untuk bersenang-senang atau ada tujuan lain yang lebih penting? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan dan bagaimana perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif. Menjelajahi Tempat BaruContinue Reading
dengantujuan yang sama, akan tetapi, ketika manusia melihat lebih dalam sembari memperhatikan apa yang ada di bawah lapisan gunung dan yang membentuk bumi, maka ia akan menemukan dan mengetahui bahwa gunung teryata menembus lapisan pertama bumi yang ketebalanya mencapai 50 km dan semuanya terdiri dari batu yang di sebut lithosfer (kulit bumi).
Surobodong05 Pertarungan di Bukit Asmara. Mereka berjajar di kaki Bukit Cempaka. Orang-orang itu bagai tak sabar menunggu sesuatu yang amat mendebarkan. Tanpa tahu apa yang ditunggu, Suro Bodong berdiri di belakang orang-orang Kesultanan Praja. Seperti biasanya, Suro selalu sibuk dengan jagung bakar, dan sesekali garuk-garuk kumisnya yang tebal. DiJepang sebagai negara maju, penyelesaian perkara sangat lama, rata-rata 10 sampai 15 tahun. Ditingkat pertama saja, rata-rata 3 sampai 5 tahun. Kritik yang serupa terjadi di Amerika, Tony Mc.Adams mengatakan: "To many Americans our systems of justice is neither systematic or just..".
Pdt DR. Stephen Tong. SEPULUH HUKUM TAURAT. โ€œJangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.โ€ (Keluaran 20:3). SEPULUH HUKUM TAURAT. Selain kekristenan, tidak ada theologi yang memiliki pengertian bahwa kita dicipta oleh Allah, kita dicipta bagi Allah, kita dicipta untuk hidup di hadapan Allah, dan kita dicipta untuk bertanggung jawab kepada Allah.
Dizamannya, keampuhan doanya tak tertandingi. Beliau adalah "Profesor Doโ€™a" yang memiliki ribuan doโ€™a untuk segala macam kebutuhan. Serta memadukan antara bahasa Arab dan Jawa untuk doโ€™anya. Dari bumi pilihannya Kedunglo, beliau telah berhasil melahirkan ulama-ulama keramat yang menyebar di pulau Jawa. .
  • nzxen51zy0.pages.dev/484
  • nzxen51zy0.pages.dev/496
  • nzxen51zy0.pages.dev/188
  • nzxen51zy0.pages.dev/176
  • nzxen51zy0.pages.dev/55
  • nzxen51zy0.pages.dev/253
  • nzxen51zy0.pages.dev/306
  • nzxen51zy0.pages.dev/234
  • apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi